Thursday 28 July 2011

Harus Pernah! Walau Sekali

Sejak lahir, aku tinggal di Bandung. Yah..semua orang tau lha Bandung, kota yang hari ini terkenal dengan berbagai pusat wisata belanja dan kuliner. Nyari makanan jenis apapun gak susah disini, dari yang kelas kaki lima sampe restoran mewah yang menyajikan berbagai makanan menggunggah selera plus suguhan pemandangan city light yang begitu indah.

But, dari banyak tempat yang ada..ratusan restoran yang menyajikan makanan juga ribuan cafe yang enak dijadikan tempat nongkrong..apa pernah dicobain?? gak jarang loh justru orang lokal ketinggalan update info tempat makan dibanding dengan orang-orang luar kota..jangan sampe dikomentarin, "masa orang bandung blum pernah ke baso lela?" atau "masa jalan-jalan ke Singapur gak mampir ke Merlion (g nyambung)."misalnya.

Nah, walaupun gak begitu ngaruh..tp menurutku penting juga tuh pengalaman nyoba tempat-tempat asik disekitaran kita yang penting halal..so jadi inget kata-kata nenekku dulu.."yang penting kita pernah nyobain, biar cuma sekali..anggap aja untuk pengetahuan."
gak pede, gak ada waktu n MAHAAAALLL...itu biasanya yang slalu jadi alesan utama kita untuk nyoba-nyoba tempat legendaris di sekitaran, baik dkampung sendiri ataupun pas lagi jalan-jalan di luar kota.

nah..ada beberapa tips sih yang biasa dilakuin untuk nyoba-nyoba tempat asik kyk gitu, baik brg temen atau keluarga..nih caranya..

Gak perlu makan
Banyak banget restoran elite yang terkenal dan identik dengan berbagai kota atau tempat disekitaran kita, misal Sierra di daerah Dago Atas Bandung atau cafe Batavia di daerah Kota Tua Jakarta.Ok..memang makanannya mahal,,tp inget, pergi ke restoran itu gak wajib buat makan! apalagi ke cafe doank..cukup beli minum aja kita gak akan diusir..so demi pengalaman boleh lha gaya-gaya ketemuan di cafe or resto elite biarpun cuma minum, lbh murah kan?.

Seperti pengalamanku beberapa bulan lalu, rame-rame kumpul ama temen-temen sma nyoba resto baru yg cukup mewah di daerah sersan bajuri - Bandung..kami cuma pesen dua pizza kecil yang dimakan rame-rame plus minum. Kenyang gak? jelas nggak..because of that, sesudah selesai dari sana kami makan lagi di rumah makan yang pastinya lebih ramah sama kantong. Pengalaman dapet..perut tetep kenyang.


Biar g mampu beli makan, tapi tetep jaga gengsi.
Masuk ke tempat elite, ya konsekuensi harus bisa beradaptasi..just pretend bahwa kita emg gak laper n cuma niat mau minum segelas lemon tea sambil baca buku. Tetep cool..jangan nanya yang aneh-aneh kayak pengalaman temenku ketika makan di cafe mewah daerah jakarta ini;


..masuk ke cafe yang terkenal mahal ini, spontan kami semua terbelalak dengan harga makanannya yang spektakuler, ya for example minum lemon tea segelas aja 25rb, sontak lha kaget. ehhh..udah kaget gitu, ada salah satu temen yang malah nanya-nanya ke pelayannya.."mas ini coklat panas pake cangkir?, cangkirnya gede apa kecil? sebesar apa? segini? (sambil menunjukkan jari-jari tangannya ngebentuk ukuran tertentu)" ditambah lagi nanya menu lainnya.."kalau soto ayam ini segimana? mangkoknya sebesar apa?"..ok..kacau semua jadinya, aku dan temen lainnya yang udah jaim dari awal juga harus nanggung malu karena diketawain ama mas-mas pelayannya..ketauan lha gak punya duitnya...


Jangan lupa foto-foto
yap..inilah tips pamungkas. foto! jangan sampe usaha jaim nahan laper n ngeluarin duit ekstra di kantong hanya untuk segelas teh hilang gitu aja tanpa kenangan. Ambil foto, slama gak ganggu orang lain itu gak masalah..justru bagus lagian..numpang eksis, asal jangan posenya malu-maluin aja.

ok deh..gitu aja.

Tuesday 26 July 2011

Old Jakarta Through My Cam

The Atrium
Ancient Bank Indonesia Building which has been turned into Museum nowadays
Classic, Warm and Magnificent

Under Patronage of The God
The stained glass which show Hermes, the god of trade in the Greek mythology 
and three emblems of important trading cities in Java
Surabaya, Batavia and Semarang

Oude Stad-Huis
The Historical Museum of Jakarta also known as Museum Fatahillah
in the ancient time, this building is a city hall (in dutch : Stad huis) of Batavia

 The Birth Certificate
it's just like a birth certificate of the old-city hall building of Batavia, this wood sign inform us when the city hall started to built and when its completed

Six Faces of 'Old Nusantara' Great Explorers
the pictures of Marco Polo, Admiral Cheng Ho, Juan Sebastian del Cano, Alfonso d'Albuquerque, Cornelis de Houtman and Sir Henry Middleton

The Great Messenger of Zeus
Hermes, The god of trade and patron the boundaries and commerce in ancient Greek mythology
Historical Museum of Jakarta

The Corinthian
The columns in classical corinthian order, present the beauty of the art-deco style in dutch colonial era. De Javansche Bank (now: Bank Indonesia) Building - Jakarta

Yes We're Open
"Geopened op: maandag tot vrijdag 07.30 - 14.00"
"Open : monday till friday 07.30 - 14.00"
Dutch Bank display exhibit in Museum Bank Indonesia

I Watching You!
Classic stone-carving on the window decoration, a harmonic fusion between western art-deco style and traditional Indonesian ornament which form the face of traditional guardian in Javanese folktale- Museum Bank Indonesia

Guardian Lion
The lion holds shield, Historical Museum of Jakarta

Ball
In the dungeon of ancient batavia stad-huis, show us the ball which is used to be attached on the prisoners foot to make them difficult to move

Le chien sur les marches
This little dog is loyal to give full attention to people who passing by the stairs for hundred of years till today..maybe not only to us, but also to Deandles, Janssens and Van den Bosch

The Famous Cafe
Batavia cafe, well known as the high class cafe in the jakarta kota..unique cafe with a classical atmosphere of the old stad-huis and fatahillah square will make everybody want to take a picture in front of the cafe although they do not enter and eat in

Wall of Fame
the unique decoration of Batavia Cafe interior, full of photo's frame which show us so many famous people..and guess where this picture was taken??
--toilet--

Friday 15 July 2011

Nulis yuk..

Verba volant, scripta manent...

Kalimat yang begitu berkesan yang saya tangkap ketika menengok halaman blog salah seorang kawan. "Verba volant, scripta manent" means "spoken words fly away, written words remain". Yang terucap akan hilang-yang tertulis akan abadi..

Yap..apapun bentuknya; torehan prasasti. naskah, buku, paper ilmiah, hingga blog dalam dunia maya, tulisan akan selalu meninggalkan kesan dan pesannya yang tak akan mudah termakan oleh waktu, tak perduli positif atau negatif isinya..tak tergantung cerita yang dituturkannya.

Tulisan tidak hanya suatu deretan huruf dan angka yang diguratkan tanpa arti, tulisan adalah representasi nyata dari proses rumit pikiran manusia yang tentunya tidak dibuat begitu saja. Tulisan adalah sebuah akhiran dari proses pembelajaran ; membaca-memahami-menulis. Tulisan memiliki daya kekuatannya sendiri, dapat mencerahkan, dapat menyesatkan, dapat meluluskan juga dapat menggagalkan, dapat menobatkan sekaligus dapat menggulingkan. Yah..intinya dengan menulis secara baik kita dapat berekspresi, bertukar pikiran, mengemukakan pendapat, menyelesaikan masalah dan menyebarkan manfaat kesekitar kita...

Seperti pesan Nyai Ontosoroh pada Minke di salah satu percakapannya dalam buku "Anak Semua Bangsa" karya Pramoedya Ananta Toer..
"Tahu kau mengapa aku sayangi ka lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudianhari."

Lets Write!

a bunch of thanks to my friend, Sigit Erdianto Sunarno, for the words "Verba volant, scripta manent" that u've shared in ur blog. Nice!

Thursday 7 July 2011

Harta = Makan + Pakai + Sedekah

"Putra-putri Adam berkata.'hartaku,hartaku.' Hai Manusia! Engkau tidak memiliki dari (apa yang engkau anggap) hartamu kecuali apa yang telah engkau makan dan engkau habiskan, atau apa yang engkau pakai dan lapukkan, atau apa yang engkau sedekahkan sampai habis. Selain dari itu semuanya akan engkau tinggalkan untuk orang lain." 
(HR. Muslim melalui Matharrif)
*dikutip dari buku tafsir Al-Mishbah jilid-15 karya Prof.Quraish Shihab pembahasan surah Al-Insyirah


 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons