Saturday, 20 November 2010

I'm so Proud of Him

Je lui dirai qu'ici bas tout s'apprend
Le bien le mal et même le bonheur
Qu'il ne perde
jamais ses yeux d'enfant
Devant trop de malheurs et de laideur
Qu'il regarde avec son coeur  

{ "je lui dirai" by Céline Dion}



(Aku ceritakan kepadanya semua yang dapat ia pelajari disini, 
yang baik, yang buruk juga kebahagiaan,
agar ia tidak pernah kehilangan mata kanak-kanaknya,
sebelum terjadi banyak penderitaan dan keburukan,
dia melihat lewat hatinya)
---


Memang tidak pernah mudah menghadapinya, baik mengekspresikan rasa sayangku padanya apalagi ketika aku harus  mengekspresikan ketidaksepakatanku terhadapnya. dia adalah sosok yang teramat istimewa buatku, begitu berharga dan begitu kucintai. namun aku selalu sadar bahwa bagaimanapun aku mencintanya, sebesar apapun berharganya ia bagi diriku, ia bukanlah barang antik atau pecah belah yang harus senantiasa dijaga didalam rumah,  dilindungi sedemikian rupa dan dijauhkan dari pengaruh luar.


dan apa yang aku lihat hari ini membuatku begitu bahagia, ia memang sosok lelaki yang begitu istimewa bagiku, dan aku begitu puas telah mencintainya dengan cara yang benar selama ini. banyak hal yang ia lakukan terkadang membuatku sedikit terkejut. ketika ia berkata di sela-sela perdebatan antarkami ataupun obrolan ringan belaka "aku pilih jalan ini karena memang itu yang aku cintai, dan aku siap dengan segala risiko dan konsekuensinya nanti, insyaallah aku akan menghadapinya dengan senang hati karena aku yakin memilih hal yang aku cintai","oh, aku rasa belum waktunya, aku tidak mau bermain dengan perasaan orang lain sebagaimana akupun tidak mau hatiku atau hati adikku dipermainkan oleh orang lain", "oh..aku rasa ini kurang baik, bagaimana kalau begini saja?","aku yakin pilihanku ini akan membawa banyak manfaat kedepannya".


walau memang ia terkadang tidak sabaran, sedikit tempramen dan manja, namun ia begitu gigih mengejar impiannya, ia begitu konsisten dengan prinsip-prinsip baiknya, ia begitu cerdas dalam memecahkan segala masalah hidupnya, dan ia begitu bijak dalam mengambil keputusan. he is pretty much alike his mother. yang telah mengajarkannya begitu banyak cinta dan kasih sayang, menasihatinya agar selalu mengasah kepekaan hati nurani bersihnya, memeringatkannya agar jangan bertindak seenaknya. 


akupun mencintainya selayaknya ibunya mencintainya, aku selalu mengajaknya  bermain ke tempat-tempat yang kurasa baik untuknya,memperkenalkannya pada dunia luar yang begitu menarik, dan akupun sering berdiskusi dengannya, tentang hidupnya, tentang keinginannya, keraguannya dan masalahnya biarpun tak jarang kami bersitegang dengan pendapat masing-masing, juga terjadi pertengkaran-pertengkaran kecil.


dan pada hari-hari ini, ketika ia berhasil meraih gelar akademiknya,ketika ia mulai menghasilkan dengan usahanya sendiri, ketika ia memberikan sejumlah uang pertamanya, ketika ia datang dengan wanita pilihannya. aku menyadari bahwa waktu-waktu yang telah kulewati dengannya telah begitu panjang, dan telah tiba waktuku untuk melepasnya, merelakannya berjalan sendiri menjemput semua hal yang ia yakini.


i'm so proud of him, and i love to called him "my son".

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons